BUKU PAKET MATEMATIKA KURIKULUM MERDEKA LENGKAP

BUKU PAKET MATEMATIKA KURIKULUM MERDEKA SMP/MTs

Pendahuluan

Pendidikan matematika merupakan salah satu pilar penting dalam pendidikan dasar. Matematika tidak hanya menjadi mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, tetapi juga menjadi landasan untuk pengembangan keterampilan kognitif dan logika bagi peserta didik. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di sekolah.

Salah satu upaya untuk meningkatkan pembelajaran matematika adalah dengan menggunakan buku paket matematika yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum yang dikembangkan oleh pemerintah untuk memberikan kebebasan kepada sekolah dalam menentukan materi pelajaran dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Buku paket matematika Kurikulum Merdeka memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran matematika. Buku ini dirancang dengan profesional dan menggunakan pendekatan yang inovatif untuk memfasilitasi pemahaman konsep matematika. Dengan adanya buku paket matematika Kurikulum Merdeka, diharapkan peserta didik dapat belajar matematika dengan lebih baik dan menyenangkan.

I. Pengenalan Buku Paket Matematika Kurikulum Merdeka

A. Pengertian Buku Paket Matematika
Buku paket matematika adalah buku teks yang digunakan dalam pembelajaran matematika di sekolah. Buku ini berisi materi-materi pelajaran matematika yang disesuaikan dengan Kurikulum Merdeka. Buku paket matematika Kurikulum Merdeka dirancang agar mudah dipahami oleh peserta didik dan mampu meningkatkan pemahaman konsep matematika.

B. Pengertian Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang memberikan kebebasan kepada sekolah untuk menentukan materi pelajaran dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Dalam Kurikulum Merdeka, sekolah dapat mengembangkan materi pelajaran yang relevan dengan lingkungan dan kebutuhan lokal peserta didik.

II. Keunggulan Buku Paket Matematika Kurikulum Merdeka

A. Pembelajaran yang Menyenangkan
Buku paket matematika Kurikulum Merdeka dirancang dengan pendekatan yang inovatif dan menarik bagi peserta didik. Buku ini menggunakan contoh-contoh yang relevan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami konsep-konsep matematika. Dengan adanya buku paket matematika Kurikulum Merdeka, pembelajaran matematika menjadi lebih menyenangkan dan tidak monoton.

B. Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika
Buku paket matematika Kurikulum Merdeka memberikan penjelasan yang lebih jelas dan mendalam terkait konsep-konsep matematika. Buku ini juga dilengkapi dengan latihan-latihan yang variatif dan menantang sehingga peserta didik dapat lebih memahami dan menguasai konsep matematika dengan baik. Dengan buku paket matematika Kurikulum Merdeka, diharapkan pemahaman konsep matematika peserta didik dapat meningkat.

C. Pengembangan Keterampilan Kognitif

Buku paket matematika Kurikulum Merdeka tidak hanya fokus pada pemahaman konsep matematika, tetapi juga pada pengembangan keterampilan kognitif peserta didik. Buku ini dilengkapi dengan berbagai macam soal yang melibatkan pemecahan masalah dan pemikiran kritis. Dengan adanya buku paket matematika Kurikulum Merdeka, peserta didik dapat mengembangkan keterampilan kognitif mereka secara optimal.

III. Implementasi Buku Paket Matematika Kurikulum Merdeka

A. Peran Guru dalam Penggunaan Buku Paket Matematika Kurikulum Merdeka
Guru memiliki peran penting dalam penggunaan buku paket matematika Kurikulum Merdeka. Guru harus dapat mengaplikasikan buku ini dengan baik dalam proses pembelajaran. Guru juga perlu memperhatikan kebutuhan dan karakteristik peserta didik dalam mengajar matematika dengan menggunakan buku paket ini.

B. Penerapan Buku Paket Matematika Kurikulum Merdeka di Sekolah
Penerapan buku paket matematika Kurikulum Merdeka di sekolah harus melibatkan semua pihak terkait, termasuk kepala sekolah, guru, dan peserta didik. Sekolah harus memastikan bahwa buku ini diterapkan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Selain itu, sekolah juga perlu memberikan pelatihan kepada guru terkait penggunaan buku paket matematika Kurikulum Merdeka.

Kesimpulan

Buku paket matematika Kurikulum Merdeka memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di sekolah. Buku ini dirancang dengan profesional dan menggunakan pendekatan yang inovatif untuk memfasilitasi pemahaman konsep matematika. Dengan adanya buku paket matematika Kurikulum Merdeka, diharapkan peserta didik dapat belajar matematika dengan lebih baik dan menyenangkan. Implementasi buku paket matematika Kurikulum Merdeka perlu melibatkan semua pihak terkait, termasuk kepala sekolah, guru, dan peserta didik. Hanya dengan kerjasama yang baik, buku paket matematika Kurikulum Merdeka dapat memberikan manfaat yang optimal dalam pembelajaran matematika. 

BUKU PAKET UNTUK SISWA/I KURIKULUM MERDEKA KELAS 7 UNDUH DISINI..!!

BUKU PAKET UNTUK GURU KURIKULUM MERDEKA KELAS 7 UNDUH DISINI..!!

Share:

PENGUMUMAN FORMASI PPPK TEKNIS DAN FUNGSIONAL (GURU) TAHUN 2023 TERBARU

 INFORMASI PPPK WILAYAH KAB. LUMAJANG TAHUN 2023 TERBARU

Pada era digital seperti sekarang ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan pesat. Hal ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam sektor pendidikan. Salah satu dampaknya adalah kemunculan model pendidikan PPPK (Pendidikan dan Pelatihan Profesi Kepamongprajaan). Artikel ini akan memberikan informasi lengkap mengenai PPPK, mulai dari pengertian, tujuan, manfaat, hingga persyaratan untuk mengikuti program tersebut.

Pengertian PPPK

PPPK adalah program pendidikan dan pelatihan yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang profesional dalam bidang kepamongprajaan. Program ini diperuntukkan bagi para calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ingin mengembangkan kompetensi mereka dalam bidang ini.

Tujuan PPPK

Tujuan utama dari program PPPK adalah untuk menciptakan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi tinggi dalam bidang kepamongprajaan. Dengan demikian, mereka dapat memberikan kontribusi yang nyata dalam pembangunan negara melalui sektor pendidikan. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan menghadirkan tenaga pengajar yang berkualitas dan profesional.

Manfaat PPPK

Partisipasi dalam program PPPK memberikan banyak manfaat, baik bagi individu maupun bagi negara. Bagi individu, program ini memberikan peluang untuk mengembangkan kompetensi mereka dalam bidang kepamongprajaan. Dengan memiliki kualifikasi yang lebih tinggi, mereka memiliki peluang yang lebih baik untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dan gaji yang lebih tinggi. Selain itu, PPPK juga membantu individu dalam memperoleh pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat sebagai tenaga pendidik yang profesional.

Bagi negara, program PPPK merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan menghadirkan tenaga pengajar yang berkualitas dan profesional, diharapkan kualitas pembelajaran di Indonesia semakin baik. Selain itu, PPPK juga membantu meningkatkan jumlah tenaga pengajar yang berkualifikasi, sehingga dapat mengatasi masalah kekurangan guru di banyak daerah.

Persyaratan PPPK

Untuk mengikuti program PPPK, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Pertama, calon peserta harus memiliki kualifikasi pendidikan minimum yang ditetapkan oleh pemerintah. Umumnya, lulusan sarjana di bidang pendidikan atau kepamongprajaan dapat mengikuti program ini. Selain itu, calon peserta juga harus lulus seleksi yang diselenggarakan oleh pemerintah.

Selain persyaratan pendidikan, peserta juga harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap profesinya. Mereka harus memiliki semangat untuk terus belajar dan mengembangkan diri dalam bidang kepamongprajaan. Selain itu, peserta juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik, karena mereka akan berinteraksi dengan berbagai pihak dalam menjalankan tugas-tugas mereka sebagai tenaga pendidik.

Kesimpulan
Program PPPK merupakan program pendidikan dan pelatihan yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang berkualitas dan profesional dalam bidang kepamongprajaan. Program ini memberikan banyak manfaat, baik bagi individu maupun bagi negara. Bagi individu, program ini memberikan peluang untuk mengembangkan kompetensi mereka dan mendapatkan pekerjaan yang baik. Bagi negara, program ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mengatasi masalah kekurangan guru. Oleh karena itu, program PPPK perlu didukung dan diperluas agar lebih banyak individu yang dapat memanfaatkannya dalam mengembangkan karir mereka dalam bidang kepamongprajaan.

BERIKUT INI PENGUMUMAN PPPK KAB. LUMAJANG UNDUH DISINI..!!

Share:

DESIMINASI dan ANALISA MATERI ANBK 2021

Hari Kedua, Desiminasi dan Analisa Materi Soal ANBK (Literasi dan Numerasi)

Dalam rangka menghadapi Assessmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Madrasah Tsanawiyah Kabupaten Lumajang menghimbau kepada seluruh Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri/Swasta Se-Kabupaten untuk menunjuk salah-satu guru untuk mengikuti Desiminasi dan Analisa Materi Soal ANBK (literasi dan numerasi) yang diselenggarakan di MTs. Negeri 1 Lumajang (Kamis, 23/09/21).

Hari kedua Desiminasi dan Analisa Materi/Soal ANBK untuk sesi kedua dimulai pukul 09.30 WIB. Dibuka dengan narasumber pertama Ustadzah Vivin Novaliana, M.Pd PKM Kurikulum sekaligus guru IPA MTs.Negeri 1 Lumajang. ANBK salah satu tujuannya adalah untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan dari satuan pendidikan serta mengetahui kesenjangan-kesenjangan yang ada baik itu antar siswa maupun antar madrasah dalam satu wilayah. “Latar belakang diadakannya Diseminasi dan Analisa Materi/Soal ANBK (Literasi dan Numerasi) karena banyaknya guru di Madrasah yang kebingungan apakah terdapat kisi-kisi Materi/Soal ANBK atau tidak ada” tutur Ustadzah Vivin.

ANBK merupakan program pemerintah untuk menggantikan UNBK sebagai penilaian terhadap mutu sekolah, madrasah, dan program pada tingkat dasar dan menengah. ANBK bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik sebuah sekolah dan madrasah yang efektif dalam mengembangkan kompetensi dan karakter siswa. Mulai dari pengajaran yang baik sampai program dan kebijakan madrasah yang membentuk iklim akademik, sosial, dan keamanan yang kondusif. “Asesmen Nasional ini salah satu tolak penilaiannya ada pada hasil belajar siswa yang mendasar yaitu Literasi, Numerasi, Survei Karakter, dan Lingkungan belajar” tutur Ustadzah Vivin.


Narasumber kedua yakni Ustadz Supriyanto, M.Pd guru bina olimpiade Matematika di MTs Negeri 1 Lumajang fokus membahas prediksi materi/soal berbasis numerasi yang di uji cobakan kepada anak didiknya dan berbagi pengalamannya kepada dewan guru yang menghadiri desiminasi. Menurutnya, prediksi materi/soal numerasi terdapat empat domain yaitu, materi bilangan, geometri dan pengukuran, aljabar dan pola bilangan, menganalisis data dan materi peluang.

Kemudian setelah memaparkan materi numerasi, beliau mengajak semua dewan guru untuk menganalisa beberapa contoh soal yang akan diujikan, mulai dari soal numerasi bentuk narasi pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan jawaban, jawaban singkat, dan uraian. Dari pengalaman mengujicobakan soal tersebut kepada anak didiknya, beliau memberikan tips dan trik dalam mengerjakan soal numerasi agar peserta didik dapat menyelesaikan soal dengan waktu yang terbatas, yaitu peserta didik diharapkan untuk membaca soal terlebih dahulu (ketimbang membaca narasi yang diberikan dalam soal) agar peserta didik mengetahui apa yang dimaksud/ditanyakan dalam tersebut, kemudian langkah selanjutnya mencari apa yang dimaksud/ditanyakan soal tersebut pada narasi yang diberikan.

            Muhammad Ismail, S.Pd selaku guru mata pelajaran Matematika yang mewakili MTs Miftahul ulum 2 mengaku mendapatan manfaat yang banyak dengan adanya Desiminasi dan Analisa Materi/Soal ANBK sebagai persiapan dilaksanakannya ANBK bulan Oktober 2021. “Pengenalan materi/soal ANBK kepada peserta didik sangat penting untuk diterapkan akan tetapi segenap dewan guru juga harus menguasai materi yang diujikan, karena dalam pembuatan soal ANBK tidak hanya dikerjakan oleh satu-dua guru mata pelajaran tertentu tetapi semua guru antar mata pelajaran juga harus saling bekerjasama. Dengan penguasaan kompetensi para guru MTs Miftahul ulum 2 berharap pelaksanaan ANBK pertama ini berjalan dengan lancar dan sukses” pungkasnya.

            Kegiatan yang telah dilaksanakan dalam dua hari ini, resmi diakhiri dengan bacaan do’a dan mengharapkan kebaikan saat pelaksanaan ANBK di bulan Oktober mendatang.

 

Share:

STUDI LITERATUR 'KESALAHAN PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN'

 

 

KARYA TULIS ILMIAH STUDI LITERATUR

 

KESALAHAN PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH

SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN

PROSEDUR NEWMAN

Muhammad Ismail

Program Studi Pendidikan Matematika Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI LUMAJANG) Jl.Jendral Ahmad Yani, Lumajang Phone (0334) 882467

Abstract : Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan hasil telaah dari berbagai artikel yang terkait dengan tema kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita matematika dan mengidentifikasi jenis-jenis kesalahan peserta didik serta alternatif solusi dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika berdasarkan prosedur newman. Dalam penelitian didapatkan 10 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi, metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dan pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder. Subjek penelitian ini berdasarkan 10 artikel yang terpilih 6 artikel Subjek penelitiannya siswa SMP kelas VII dan 4 artikel subjek penelitiannya siswa SMP kelas VIII. Hasil dari penelitian ini yaitu dari 10 artikel yang dipilih kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita matematika berdasarkan prosedur newman diantaranya, persentase rata-rata kesalahan membaca sebesar 12,63%, kesalahan memahami sebesar 34,78%, kesalahan transformasi sebesar 49,08%, kesalahan keterampilan proses sebesar 53,48%, kesalahan penulisan jawaban akhir sebesar 54,7%. alternatif solusinya yaitu Pemberian Scaffolding dan bimbingan secara teratur dengan cara memberikan latihan soal yang bervariasi kepada siswa serta memberikan bimbingan untuk membantu mengembangkan kemampuan berpikir siswa, memperbanyak latihan soal dan membiasakan untuk mengecek kembali jawaban sebelum dikumpulkan, Guru dalam memberikan soal hendaknya memberikan lebih banyak masalah tentang kehidupan sehari-hari agar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika.

 

Kata Kunci : Analisis Kesalahan, Soal Cerita, Prosedur Newman.

 

 

PENDAHULUAN

Menutut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Pendidikan di Indonesia mengajarkan berbagai macam ilmu pengetahuan. Mulai dari matematika, fisika, biologi, ekonomi, pengetahuan sosial, olahraga, kesenian, dan lainnya. Dalam hal ini kita akan membahas tentang matematika. Matematika mengajarkan banyak hal, tidak hanya perhitungan saja, tetapi juga bagaimana cara berpikir logis, kreatif, kritis, teliti, juga strategi yang baik untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan tahapan-tahapan yang sistematis. Oleh karena itu, matematika menjadi mata pelajaran yang penting untuk dikuasai dan dipelajari.

Proses pembelajaran matematika seringkali dihadapkan pada penyelesaian masalah soal cerita matematika. Soal cerita matematika merupakan soal matematika yang ditulis dengan kalimat-kalimat cerita yang diubah menjadi kalimat matematika atau persamaan matematika. Penggunaan soal cerita di sekolah dimaksudkan agar peserta didik mampu memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kebanyakan peserta didik kesulitan memecahkan masalah soal cerita yaitu dalam memahami maksud, apa yang ditanyakan, memodelkan kedalam bentuk matematika, proses perhitungan, dan menuliskan kesimpulan dalam soal cerita. Hal ini dibuktikan oleh Halim (2019: 43) berdasarkan hasil penelitiannya tentang analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita aritmatika sosial berdasarkan prosedur newman menyatakan bahwa kesalahan memahmi masalah sebanyak 39,17% termasuk tingkat kesalahan cukup tinggi, kesalahan transformasi memperoleh persentase sebesar 76,67% termasuk tingkat kesalahan sangat tinggi, kesalahan keteramplan proses memperoleh persentase sebesar 20,83% termasuk kesalahan kecil, kesalahan penulisan jawaban akhir memperoleh persentasesebesar 80,83% termasuk tingkat kesalahan sangat tinggi.

Berdasarkan data dan observasi awal yang dilakukan di SMP Negeri 2 Sukodono serta didukung dengan banyaknya penelitian tentang analisis kesalahan yang telah peneliti temukan, diduga bahwa masih banyak siswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan masalah soal cerita dan perlu dikaji secara mendalam hasil penelitian analisis kesalahan untuk diperoleh kesimpulan umum. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian, penelitian yang dilakukan adalah penelitian studi literatur dengan alasan pada saat ini Indonesia dan ratusan negara di dunia mengalami masa pandemi covid 19. Berdasarkan data yang didapat pada hari kamis 6 Agustus 2020 jumlah kasus secara nasional masih bertambah sejak kasus pasien pertama terinfeksi virus corona diumumkan pada 2 maret 2020. Jumlah kasus posistif dikonfirmasi berdasarkan pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) jawa timur 24.115 positif, 16.732 sembuh, 1.817 meninggal (Kurniawati, 6 Agustus 2020). Karena pandemi covid 19 masih belum ada penurunan, dalam hal ini banyak pihak yang dirugikan salah satunya peneliti dalam penyelesaian tugas akhir ini terkendala dalam pengambilan data primer secara langsung ke sekolah, sehingga peneliti dalam menyelesaikan tugas akhir dengan membuat studi literatur dengan judul “Kesalahan Peserta Didik Sekolah Menengah Pertama Dalam Menyelesaikan Masalah Soal Cerita Matematika Berdasarkan Prosedur Newman”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi literatur, yakni pengumpulan data dan informasi dari objek penelitian secara tidak langsung dengan cara mencari dan membaca sumber-sumber tertulis seperti buku, karya tulis, penemuan-penemuan peneliti sebelumnya yang ada hubungannya dengan topik penelitian. Adapun sifat dari penelitian ini adalah analisis deskriptif, yakni penguraian secara teratur data yang telah diperoleh, kemudian diberikan pemahaman dan penjelasan agar dapat dipahami dengan baik oleh pembaca. Pengumpulan datanya dimulai dari mengumpulkan teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti, teknik ini dilakukan dengan cara membaca, mempelajari dan mengkaji literatur-literatur yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Hasil pengumpulan data dalam karya ilmiah ini ditemukan di Data base google dan google scholar, dengan kata pencarian kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah soal cerita berdasarkan prosedur Newman ditemukan dari total 21 artikel yang ditemukan terdapat 10 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman, dalam kegiatan ini ada tiga macam dalam analisis data kualitatif yaitu, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.

HASIL ARTIKEL TERKAIT;

No.

Judul

Autor

Tahun

Volume

Data Base

Alamat Url

1.

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Aritmatika Sosial Berdasarkan ProsedurNewman.

Fahmi Abdul Halim, Nilta Ilmiyatul Rasidah

2019

Vol.02 No.01

Google

https://core.ac.uk/download/pdf/327233513.pdf

 

 

2.

 

 

 

Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Berdasarkan Tahapan NewmanBeserta Bentuk Scaffolding Yang Diberikan.

Arif Fatahillah, Yuli Fajar Wati N.T., Susanto

2017

Vol. 8 No. 1

Google Scholar

https://jurnal.unej.ac.id/index.php/kadikma/article/view/5229/3958

3.

Analisis Kesalahan Jawaban Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Pecahan Berdasarkan Kategori Kesalahan Newman di SMP Negeri 2 Sawit.

Niko Dodi Cahyono.

2017

-

Google

http://eprints.ums.ac.id/55138/11/Pengesahan.pdf

4.

Identifikasi Kesalahan Siswa Menggunakan Newman’s Error Analysis (NEA) pada Pemecahan Masalah Operasi Hitung Bentuk Aljabar.

 

Desy Yusnia, Harina Fitriyani.

2017

-

Google Scholar

http://103.97.100.145/index.php/psn12012010/article/view/3047

No.

Judul

Autor

Tahun

Volume

Data Base

Alamat Url

5.

Analisis Kesalahan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita Aritmatika Sosial Berdasarkan Newman’s Error Analysis di SMP.

Neni Eka Arumiseh, Agung Hartoyo, Bistari.

2019

-

Google

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/36086

6.

Analisis Kesalahan Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linier Dua Variabel.

Luluk Ilmiyah, Sujoko Purnomo, Sizillia Noranda

2018

-

Google

http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/auladuna/article/view/105-115

7.

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Segiempat Berdasarkan Newman Error Analysis (NEA) Ditinjau dari Kecerdasan Logis Matematis Siswa.

Kharisma Aulia, Dinawati Trapsilasiwi, Titik Sugiarti

2018

Vol 9, No 1

Google Scholar

https://jurnal.unej.ac.id/index.php/kadikma/article/view/8422

8.

Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Persamaan Garis Lurus Berdasarkan Analisis Newman.

Eri Sudiono

2017

Vol 5, No 3

Google Scholar

https://www.researchgate.net/publication/32836154_4ANALISIS_KESALAHAN_DALAM_MENYELESAIKAN_SOAL_MATEMATIKA_MATERI_PERSAMAAN_GARIS_LURUS_BERASARKAN_ANALISIS_NEWMAN

9.

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Kubus dan Balok pada Siswa Kelas VIII SMP.

Cristine Magdalena

2020

Vol 3, No 1

Google Scholar

http://ejournal.ust.ac.id/index.php/CARTESIUS/article/view/795/pdf1

10.

Analysis Of Students Errorr According To Newman In Solving Mathematics Problems Of Algebra In The Form Of Story In Second Grade Of SMPN 1 Banda Aceh.

 

Johan Yunus, Bintang Zaura, Yuhasriati.

2019

Vol. 02, No. 02

Google

http://journal.geutheeinstitute.com/index.php/JG/article/view/63

 

PEMBAHASAN

Kesalahan membaca peserta didik dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika dari 10 artikel penelitian yang telah direview mendapatkan beberapa hasil, diantaranya yaitu 60% artikel menjelaskan dalam hasil penelitiannya bahwa terdapat kesalahan membaca dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika dan 40% artikel menjelasakan dalam hasil penelitiannya bahwa peserta didik tidak melakukan kesalahan membaca dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika. Kesalahan membaca yang dilakukan oleh peserta didik dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika ini dibuktikan dengan hasil penelitian Magdalena, (2020) menjelaskan bahwa Kesalahan membaca yaitu kesalahan yang dilakukan peserta didik pada saat membaca soal. Kesalahan membaca terjadi ketika peserta didik tidak mampu membaca kata-kata maupun simbol yang terdapat pada soal, dari hasil perhitungan persentase tingkat kesalahan adalah sebesar 20%. dilanjut dengan hasil penelitian Ilmiah, dkk (2018) menjelaskan bahwa kesalahan yang dilakukan peserta didik adalah Tidak dapat membaca kata-kata yang diajukan dalam soal, jika disajikan dalam betuk persentase maka kesalahan membaca yang dilakukan peserta didik adalah 12,9% dan Fatahillah, dkk (2017) menjelakan bahwa persentase kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik sebesar 23,12%, kesalahan yang dilakukan peserta didik diantaranya adalah kesalahan membaca satuan, simbol mata uang, nominal uang, dan kata-kata pada soal. Namun, hal ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yusnia dan Fitriani (2017) mengemukakan bahwa kesalahan pada tahap membaca adalah 0,00%, artinya semua siswa dapat membaca soal dengan baik dan benar. Perbedaan hasil penelitian ini dapat terjadi karena materi pada soal pemecahan masalah yang diberikan serta subjek penelitiannya berbeda. Berdasarkan fakta dan teori yang telah dijelaskan bahwa masih terdapat kesalahan membaca yang dilakukan oleh peserta didik hal ini dikarenakan siswa kurang mengerti makna dari suatu kata atau simbol yang terdapat pada soal dan kurang teliti dalam membaca soal yang diberikan.

Kesalahan memahami peserta didik dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika Sebesar 100% semua artikel mendapatkan hasil bahwa terdapat kesalahan memahami yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian beberapa peneliti yaitu Fatahillah, dkk, (2017) menjelaskan hasil penelitiannya bahwa persentase kesalahan memahami yang dilakukan oleh peserta didik sebesar 69,24%, kesalahan tersebut diantaranya tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan, menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan tetapi tidak tepat. Dengan tingginya persentase kesalahan memahami ini menunjukkan bahwa pemahaman peserta didik masih rendah dalam memahami soal cerita matematika. Hal ini sejalan dengan hasil penelitiannya Arumiseh, dkk, (2019) mengemukakan bahwa kesalahan yang dilakukan peserta didik yaitu salah menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan, jika disajikan dalam bentuk persentase maka kesalahan memahami yang dilakukan peserta didik sebesar 90%. Dilanjutkan dengan hasil penelitian Sudiono, (2017) menjelaskan bahwa kesalahan memahami sebesar 46,4% siswa yang melakukan kesalahan, kesalahan tersebut yaitu siswa salah dalam hal mengetahui hal apa yang ditanyakan pada soal. Dari beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti diatas beserta teori menjelaskan bahwa masih banyak peserta didik yang melakukan kesalahan memahami dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika, hal ini terjadi karena peserta didik tidak menuliskan hal apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal serta salah dalam menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal sehingga peserta didik tidak dapat menyelesaikan permasalahan dengan tepat.

Kesalahan transformasi peserta didik dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika berdasarkan hasil analisis 10 artikel, semua artikel mengemukakan bahwa terdapat kesalahan transformasi yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Halim dan Rasidah, (2019) menjelaskan bahwa kesalahan transformasi yang dilakukan oleh peserta didik yaitu kesalahan dalam menggunakan rumus untuk menyelesaikan permasalahan yang terdapat dalam soal, persentase kesalahan transformasi sebesar 76,67%. Sejalan dengan hasil peneltian yang dilakukan Magdalena, (2020) menjelaskan bahwa Tingkat keslahan yang dilakukan siswa pada jenis kesalahan transformasi sebesar 79%, kesalahan tersebut yaitu siswa tidak mampu menentukan langkah-langkah penyelesaian dengan mengombinasikan rumus-rumus yang seharusnya digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam soal. Dilanjutkan dengan hasil penelitian Yunus, dkk, (2019) menjelasan bahwa siswa kurang paham dalam memilih pendekatan yang akan digunakan dalam menyelesaikan masalah dan kelemahan kemampuan siswa dalam mengubah masalah cerita matematika menjadi model matematika, jika disajikan dalam bentuk persentase maka kesalahan transformasi yang dilakukan peserta didik sebesar 38%. Berdasarkan teori dan fakta yang telah dipaparkan diatas menunjukkan bahwa tingginya tingkat kesalahan transformasi ini karena peserta didik salah dalam menggunakan rumus, tidak mampu menentukan langkah-langkah penyelesaian, tidak dapat mengidentifikasi operasi atau metode yang tepat untuk menyelesaikan soal dan lemahnya kemampuan siswa dalam mengubah masalah cerita matematika menjadi model matematika.

Kesalahan keterampilan proses peserta didik dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika Dari 10 artikel pada literature review, bahwa semua artikel terdapat kesalahan keterampilan proses yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika. Penelitian Sudiono, (2017) menjelaskan bahwa kesalahan keterampilan proses yang dilakukan peserta didik yaitu kesalahan dalam melakukan perhitungan sehingga tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang ada pada soal, persentase kesalahannya sebesar 76,7%. Didukung dengan hasil penelitian Magdalena, (2020) menjelaskan bahwa Tingkat kesalahan yang dilakukan siswa pada jenis kesalahan keterampilan proses sebesar 81%, kesalahan tersebut yaitu Peserta didik mampu memilih pendekatan yang harus ia lakukan untuk menyelesaikan soal, tapi ia tidak mampu menghitungnya. Dengan tingginya persentase kesalahan keterampilan proses ini menunjukkan bahwa keterampilan berhitung peserta didik masih rendah dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Cahyono, (2017) menjelaskan bahwa tingkat persentase kesalahan keterampilan proses sebesar 63,6%, kesalahan yang dilakukan siswa meliputi kesalahan mengubah solusi yang diperoleh kedalam bentuk kalimat sesuai dengan permasalahan nyata yang dikemukakan dalam soal, kesalahan mengidentifikasi apa yang ditanyakan dalam soal menjadi sebuah kesimpulan yang tepat, serta kesalahan tidak menuliskan kesimpulan dari solusi yang dipeoleh. Dilanjutkan dengan penelitian Fatahillah, dkk, (2017) menjelaskan bahwa Persentase kesalahan keterampilan proses sebesar 65,39%. Kesalahan tersebut diantaranya kesalahan menggunakan aturan matematika, kesalahan proses perhitungan serta tidak melanjutkan proses perhitungan. Berdasarkan fakta dan teori yang telah dijelaskan diatas ditemukan bahwa tingginya persentase kesalahan keterampilan proses menunjukkan masih banyak peserta didik yang melakukan kesalahan, diantara kesalahan-kesalahan tersebut meliputi kesalahan dalam melakukan perhitungan, tidak melanjutkan proses perhitungan dan rendahnya kemampuan peserta didik dalam menentukan langkah berikutnya yang harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan pada soal yang diberikan.

kesalahan penulisan jawaban akhir peserta didik dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika Sebesar 100% semua artikel mendapatkan hasil bahwa terdapat kesalahan penulisan jawaban akhir yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika. Dalam penelitian Cahyono, (2017) menjelaskan bahwa kesalahan penulisan jawaban akhir sebesar 50%, kesalahan yang dilakukan siswa meliputi kesalahan mengubah solusi yang diperoleh ke dalam bentuk kalimat sesuai dengan permasalahan nyata yang dikemukakan dalam soal, kesalahan mengidentifikasi apa yang ditanyakan dalam soal menjadi sebuah kesimpulan yang tepat, serta kesalahan tidak menuliskan kesimpulan dari solusi yang diperoleh. Hal ini sejalan dengan penelitian Magdalena, (2020) menjelaskan bahwa kesalahan penulisan jawaban akhir yang dilakukan peserta didik yaitu tidak menentukan jawaban akhir dan tidak menuliskan kesimpulan, Kesalahan ini terjadi disebabkan oleh kesalahan-kesalahan sebelumnya yang dilakukan oleh siswa. persentase kesalahannya sebesar 71%. Dilanjutkan dengan penelitian Sudiono, (2017) menjelaskan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak mampu membuat kesimpulan dari proses perhitungan yang telah dilakukannya, persentase kesalahannya sebesar 87,9%. Berdasarkan fakta dan teori yang telah dijelaskan bahwa tingginya persentase kesalahan penulisan jawaban akhir yang dilakukan peserta didik ini menunjukkan peserta didik kurang teliti dalam mengubah hasil yang diperoleh menjadi bentukkata-kata atau kalimat matematika, Kemampuan peserta didik dalam memahami perintah dari soal masih kurang, sehingga menyebabkan kesalahan dalam menentukan apa yang seharusnya disimpulkan, peserta didik kurang terbiasa dalam menuliskan kesimpulan.

Alternatif solusi kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika Dari 10 artikel penelitian yang telah direview mendapatkan beberapa hasil, diantaranya yaitu 6 artikel menjelaskan dalam hasil penelitiannya solusi yang ditawarkan oleh peneliti untuk mengurangi terjadinya kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan masalah cerita matematika diantaranya yaitu Fatahillah, dkk, (2017) menawarkan Pemberian Scaffolding dan bimbingan secara teratur dengan cara memberikan latihan soal yang bervariasi kepada siswa serta memberikan bimbingan untuk membantu mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Cahyono, (2017) menawarkan dengan memperbanyak latihan mengerjakan soal cerita, membuat soal cerita dengan bahasa yang lebih komunikatif, dan menerapkan pembelajaran kooperatif dalam mengerjakan soal cerita. Yusnia dan Fitriyani, (2017) menawarkan dengan memperbanyak latihan soal dan membiasakan untuk mengecek kembali jawaban sebelum dikumpulkan dan membiasakan latihan menjawab soal cerita dengan memberikan satuan pada awal hingga akhir penyelesaian serta pada penulisan jawaban akhir untuk menghindari terjadi banyaknya kesalahan siswa dalam penulisan satuan di bagian penyelesaian. Aulia, dkk, (2018) menawarkan solusi bagi siswa sebaiknya sering latihan mengerjakan soal cerita matematika, bagi guru sebaiknya memberikan pembelajaran yang lebih baik untuk mengurangi tingkat kesalahan siswa. Magdalena, (2020) menawarkan solusi Untuk meningkatkan kemampuan membaca, khususnya soal pada materi matematika, sebaiknya siswa dibiasakan membaca contoh- contoh soal matematika sehingga siswa tidak asing dengan simbol- simbol yang biasa dipakai dalam soal matematika. Yunus, dkk, (2019) menawarkan solusi bagi guru dalam memberikan soal hendaknya lebih banyak masalah tentang kehidupan sehari-hari agar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika, bagi Siswa juga harus lebih serius dalam mengikuti pembelajaran demi keberhasilan proses belajar mengajar. Dan terdapat 4 artikel tidak menawarkan solusi untuk mengurangi kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik, diantaranya yaitu penelitian Halim dan Rasidah, (2019), Arumiseh, dkk, (2019), Ilmiah, dkk, (2018), Sudiono, (2017).

Berdasarkan analisis umum kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika berdasarkan prosedur newman yaitu terdapat kesalahan membaca, kesalahan memahami, kesalahan transformasi, kesalahan keterampilan proses, dan kesalahan penulisan jawaban akhir. Adapun alternatif solusi yang harus guru lakukan adalah guru sebaiknya dalam proses pembelajaran melatih peserta didik untuk menyelesaikan soal cerita matematika dengan langkah-langkah yang lengkap dan terstruktur, guru lebih banyak memberikan latihan soal cerita matematika yang lebih bervariasi dari soal yang sederhana hingga soal yang lebih kompleks serta pemberian scaffolding. Hal ini sejalan dengan penelitian Fatahillah, dkk, (2017: 50) mengatakan bahwa hasil dari scaffolding yang diberikan kepada siswa menunjukkan bahwa sebagian siswa dapat memperbaiki kesalahannya dan sebagian siswa masih melakukan keslahan yang sama, namun tingkat kesalahan tersebut lebih rendah dari pada kesalahan sebelum diberikan scaffolding.

KESIMPULAN

Dari keseluruhan pembahasan yang sudah dipaparkan oleh peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan umum bahwa kesalahan-kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita matematika berdasarkan prosedur newman yaitu, kesalahan membaca, kesalahan memahami, kesalahan transformasi, kesalahan keterampilan proses, kesalahan penulisan jawaban akhir. Adapun kesalahan yang banyak dilakukan oleh peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita matematika adalah pada tahap kelimat yaitu kesalahan penulisan jawaban akhir. diantara kesalahan-kesalahan tersebut meliputi kesalahan mengubah solusi yang diperoleh ke dalam bentuk kalimat sesuai dengan permasalahan nyata yang dikemukakan dalam soal, kesalahan mengidentifikasi apa yang ditanyakan dalam soal menjadi sebuah kesimpulan yang tepat, serta kesalahan tidak menuliskan kesimpulan dari solusi yang diperoleh. Alternatif solusi kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika yaitu:

a.       Pemberian Scaffolding dan bimbingan secara teratur dengan cara memberikan latihan soal yang bervariasi kepada siswa sertamemberikan bimbingan untuk membantu mengembangkan kemampuan berpikir siswa.

b.      Memperbanyak latihan soal dan membiasakan untuk mengecek kembali jawaban sebelum dikumpulkan.

c.       Guru dalam memberikan soal hendaknya memberikan lebih banyak masalah tentang kehidupan sehari-hari agar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika.

SARAN

1.        Bagi peserta didik

Peserta didik hendaknya lebih sering mengerjakan latihan soal cerita matematika dengan langkah-langkah penyelesaian yang lengkapdan bertanya kepada guru apabila terdapat sesuatu yang belum dimengerti dari materi maupun soal serta membiasakan mengecek kembali jawabannya mulai dari  awal sampai akhir.

2.        Bagi guru

Guru sebaiknya dalam proses pembelajaran melatih peserta didik untuk menyelesaikan soal cerita matematika dengan langkah-langkah yang lengkap dan terstruktur, yaitu dengan menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan, memilih prosedur serta operasi hitung yang benar, serta menuliskan jawaban akhir sebagai kesimpulan. Guru juga lebih banyak memberikan latihan soal cerita matematika yang lebih bervariasi dari soal yang sederhana hingga soal yang lebih kompleks.

3.        Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian studi literatur ini dapat dijadikan sumber kepustakaan bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian terkait Analisis Kesalahan Siswa Berdasarkan Prosedur Newman, selain itu diharapkan kepada peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian secara langsung kepada responden.

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Arumiseh, Neni Eka dkk. 2019. Analisis Kesalahan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita Aritmatika Sosial Berdasarkan Newman’s Error Analysis di SMP.(Online),(http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/36086), diakses pada 28 Juli 2020.

Aulia, Kharisma dkk. 2018. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Segiempat Berdasarkan Newman Error Analysis (NEA) Ditinjau dari Kecerdasan Logis Matematis Siswa.(Online), Vol.9 No.1: 106-115,(https://jurnal.unej.ac.id/index.php/kadikma/article/view/8422),diakses pada 28 Juli 2020.

Cahyono, Niko Dodi. 2017. Analisis Kesalahan Jawaban Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Pecahan Berdasarkan Kategori Kesalahan Newman di SMP Negeri 2 Sawit.(Online),(http://eprints.ums.ac.id/55138/11/Pengesahan.pdf ), diakses pada 28 Juli 2020.

Fatahillah, Arif dkk. 2017. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Berdasarkan Tahapan Newman Beserta Bentuk Scaffolding Yang Diberikan. Kadikma, (Online), Vol 8 No.1: 40-51, (https://jurnal.unej.ac.id/index.php/kadikma/article/view/5229/3958), diakses pada 28 Juli 2020.

Halim, Fahmi Abdul., Rasidah, Nilta Ilmiyatul. 2019. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Aritmatika Sosial Berdasarkan Prosedur Newman. Jurnal Pendidikan Matematika, (Online), Vol.02 No.01: 35-44, (https://core.ac.uk/download/pdf/327233513.pdf), diakses pada 15 Oktober 2019.

Ilmiyah, Lulukdkk. 2018. Analisis Kesalahan Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linier Dua Variabel. Jurnal Pendidikan Dasar Islam, (Online), Vol.5 No.1: 105-115, (http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/auladuna/article/view/105-115), diakses pada 29 Juli 2020.

Magdalena, Christine. 2020. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Kubus dan Balok pada Siswa Kelas VIII SMP. Jurnal Pendidikan Matematika, (Online), Vol.3 No.1: 71-86, (http://ejournal.ust.ac.id/index.php/CARTESIUS/article/view/795/pdf1), diakses pada 29 Juli 2020.

Sudiono, Eri. 2017. Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Persamaan Garis Lurus Berdasarkan Analisis Newman. Jurnal Pendidikan Matematik, (Online),Vol.5 No.3: 295-302, (https://www.researchgate.net/publication/328361544_ANALISIS_KESALAHAN_DALAM_MENYELESAIKAN_SOAL_MATEMATIKA_MATERI_PERSAMAAN_GARIS_LURUS_BERASARKAN_ANALISIS_NEWMAN), diakses pada 29 Juli 2020.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikannasional.PRINDONESIA. (Online),(https://www.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/UU20-2003-Sisdiknas.pdf), diakses pada 3 Agustus 2020.

Yunus, Johan.,dkk. 2019.Analysis Of Students Errorr According To Newman In Solving Mathematics Problems Of Algebra In The Form Of Story In Second Grade Of SMPN 1 Banda Aceh.Jurnal Geuthee;Penelitian Multidsiplin, (Online), Vol.02, No.02: 308-313, (http://journal.geutheeinstitute.com/index.php/JG/article/view/63), diakses pada 28 Juli 2020.

Yusnia, Desy., Fitriyani, Harina. 2017. Identifikasi Kesalahan Siswa Menggunakan Newman’s Error Analysis (NEA) pada Pemecahan Masalah Operasi Hitung Bentuk Aljabar. (Online), 78-83,(http://103.97.100.145/index.php/psn12012010/article/view/3047), diakses pada 28 Juli 2020.

 

Share:

Cari Blog Ini

Arsip Blog

BUKU PAKET MATEMATIKA KURIKULUM MERDEKA LENGKAP

BUKU PAKET MATEMATIKA KURIKULUM MERDEKA SMP/MTs Pendahuluan Pendidikan matematika merupakan salah satu pilar penting dalam pendidikan da...

Label

Pages