KARYA TULIS
ILMIAH STUDI LITERATUR
KESALAHAN
PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DALAM MENYELESAIKAN
MASALAH
SOAL
CERITA MATEMATIKA
BERDASARKAN
PROSEDUR NEWMAN
Muhammad
Ismail
Program Studi Pendidikan Matematika Sekolah Tinggi
Ilmu Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI
LUMAJANG) Jl.Jendral Ahmad Yani, Lumajang Phone (0334) 882467
Abstract : Tujuan
penelitian ini adalah mendeskripsikan hasil telaah dari berbagai artikel
yang terkait dengan tema kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal
cerita matematika dan mengidentifikasi jenis-jenis kesalahan peserta didik
serta alternatif solusi dalam menyelesaikan
masalah soal cerita matematika berdasarkan prosedur newman. Dalam penelitian
didapatkan 10 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi,
metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur
dan pengumpulan data yang digunakan adalah data sekunder. Subjek penelitian ini berdasarkan 10 artikel yang terpilih 6 artikel
Subjek penelitiannya siswa SMP kelas VII dan 4 artikel subjek penelitiannya
siswa SMP kelas VIII. Hasil dari penelitian ini yaitu dari 10 artikel yang dipilih kesalahan peserta didik dalam
menyelesaikan soal cerita matematika berdasarkan prosedur newman diantaranya, persentase rata-rata kesalahan membaca sebesar 12,63%, kesalahan memahami sebesar
34,78%,
kesalahan transformasi sebesar 49,08%, kesalahan keterampilan proses sebesar 53,48%, kesalahan penulisan jawaban akhir sebesar 54,7%. alternatif solusinya yaitu Pemberian Scaffolding dan bimbingan secara teratur
dengan cara memberikan latihan soal yang bervariasi kepada siswa serta
memberikan bimbingan untuk membantu mengembangkan kemampuan berpikir siswa,
memperbanyak latihan soal dan membiasakan untuk mengecek kembali jawaban
sebelum dikumpulkan, Guru dalam memberikan soal
hendaknya memberikan lebih banyak masalah tentang kehidupan sehari-hari agar
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika.
Kata
Kunci : Analisis
Kesalahan, Soal Cerita, Prosedur Newman.
PENDAHULUAN
Menutut
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Pendidikan di Indonesia mengajarkan
berbagai macam ilmu pengetahuan. Mulai dari matematika, fisika, biologi,
ekonomi, pengetahuan sosial, olahraga, kesenian, dan lainnya. Dalam hal ini kita akan
membahas tentang matematika. Matematika
mengajarkan banyak hal, tidak hanya perhitungan saja, tetapi juga bagaimana
cara berpikir logis, kreatif, kritis, teliti, juga strategi yang baik untuk
menyelesaikan suatu permasalahan dengan tahapan-tahapan yang sistematis. Oleh karena itu,
matematika menjadi mata pelajaran yang penting untuk dikuasai dan dipelajari.
Proses
pembelajaran matematika seringkali dihadapkan pada penyelesaian masalah soal
cerita matematika. Soal
cerita matematika merupakan soal matematika yang ditulis dengan kalimat-kalimat
cerita yang diubah menjadi kalimat matematika atau persamaan matematika. Penggunaan soal cerita
di sekolah dimaksudkan agar peserta
didik mampu memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kebanyakan peserta
didik kesulitan memecahkan masalah soal cerita yaitu dalam memahami maksud, apa
yang ditanyakan, memodelkan kedalam bentuk matematika, proses perhitungan, dan
menuliskan kesimpulan dalam soal cerita.
Hal
ini dibuktikan oleh Halim (2019: 43) berdasarkan hasil
penelitiannya tentang analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita
aritmatika sosial berdasarkan prosedur newman menyatakan bahwa kesalahan
memahmi masalah sebanyak 39,17% termasuk tingkat kesalahan cukup tinggi,
kesalahan transformasi memperoleh persentase sebesar 76,67% termasuk tingkat
kesalahan sangat tinggi, kesalahan keteramplan proses memperoleh persentase
sebesar 20,83% termasuk kesalahan kecil, kesalahan penulisan jawaban akhir
memperoleh persentasesebesar 80,83% termasuk tingkat kesalahan sangat tinggi.
Berdasarkan
data dan observasi awal yang dilakukan
di SMP Negeri 2 Sukodono serta didukung dengan
banyaknya penelitian tentang analisis kesalahan yang telah peneliti temukan, diduga bahwa masih
banyak siswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan masalah soal cerita
dan perlu dikaji secara mendalam hasil penelitian analisis kesalahan untuk
diperoleh kesimpulan umum.
Oleh
karena itu peneliti ingin melakukan penelitian, penelitian yang dilakukan
adalah penelitian studi literatur dengan alasan pada saat ini Indonesia dan
ratusan negara di dunia
mengalami masa pandemi covid 19. Berdasarkan data yang didapat pada hari kamis
6 Agustus 2020 jumlah kasus secara nasional masih bertambah sejak kasus pasien
pertama terinfeksi virus corona diumumkan pada 2 maret 2020. Jumlah kasus
posistif dikonfirmasi berdasarkan pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction
(PCR) jawa timur 24.115 positif, 16.732 sembuh, 1.817 meninggal
(Kurniawati, 6 Agustus 2020). Karena pandemi covid 19 masih belum ada
penurunan, dalam hal ini banyak pihak yang dirugikan salah satunya peneliti
dalam penyelesaian tugas akhir ini terkendala dalam pengambilan data primer
secara langsung ke sekolah, sehingga peneliti dalam menyelesaikan tugas akhir
dengan membuat studi literatur dengan judul “Kesalahan Peserta Didik Sekolah
Menengah Pertama Dalam Menyelesaikan Masalah Soal Cerita Matematika Berdasarkan Prosedur
Newman”.
METODE
PENELITIAN
Jenis
penelitian yang digunakan adalah studi literatur, yakni pengumpulan data dan informasi dari
objek penelitian secara tidak langsung dengan cara mencari dan membaca
sumber-sumber tertulis seperti buku, karya tulis, penemuan-penemuan peneliti
sebelumnya yang
ada hubungannya dengan topik penelitian. Adapun sifat dari penelitian ini
adalah analisis deskriptif, yakni penguraian secara teratur data yang telah
diperoleh, kemudian diberikan pemahaman dan penjelasan agar dapat dipahami
dengan baik oleh pembaca.
Pengumpulan
datanya dimulai
dari mengumpulkan teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang sedang
diteliti, teknik ini dilakukan dengan cara membaca, mempelajari dan mengkaji
literatur-literatur yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Hasil pengumpulan data
dalam karya ilmiah ini ditemukan di Data base
google dan google scholar, dengan kata pencarian
kesalahan siswa dalam menyelesaikan masalah soal cerita berdasarkan prosedur
Newman ditemukan dari total 21
artikel yang ditemukan
terdapat 10 artikel
yang sesuai dengan kriteria inklusi.
Analisa
data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model Miles dan Huberman,
dalam kegiatan ini ada tiga macam dalam analisis data kualitatif yaitu, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan
dan verifikasi.
HASIL ARTIKEL TERKAIT;
No.
|
Judul
|
Autor
|
Tahun
|
Volume
|
Data Base
|
Alamat Url
|
1.
|
Analisis
Kesalahan Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Aritmatika Sosial
Berdasarkan ProsedurNewman.
|
Fahmi Abdul Halim, Nilta Ilmiyatul
Rasidah
|
2019
|
Vol.02 No.01
|
Google
|
https://core.ac.uk/download/pdf/327233513.pdf
|
2.
|
Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika
Berdasarkan Tahapan NewmanBeserta Bentuk Scaffolding
Yang Diberikan.
|
Arif
Fatahillah, Yuli Fajar Wati N.T., Susanto
|
2017
|
Vol. 8
No. 1
|
Google
Scholar
|
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/kadikma/article/view/5229/3958
|
3.
|
Analisis Kesalahan Jawaban Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi
Pecahan Berdasarkan Kategori Kesalahan Newman
di SMP Negeri 2 Sawit.
|
Niko Dodi Cahyono.
|
2017
|
-
|
Google
|
http://eprints.ums.ac.id/55138/11/Pengesahan.pdf
|
4.
|
Identifikasi
Kesalahan Siswa Menggunakan Newman’s
Error Analysis (NEA) pada Pemecahan Masalah Operasi Hitung Bentuk
Aljabar.
|
Desy Yusnia, Harina Fitriyani.
|
2017
|
-
|
Google Scholar
|
http://103.97.100.145/index.php/psn12012010/article/view/3047
|
No.
|
Judul
|
Autor
|
Tahun
|
Volume
|
Data Base
|
Alamat Url
|
5.
|
Analisis
Kesalahan Siswa Menyelesaikan Soal Cerita Aritmatika Sosial Berdasarkan Newman’s Error Analysis di SMP.
|
Neni Eka Arumiseh, Agung Hartoyo,
Bistari.
|
2019
|
-
|
Google
|
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/36086
|
6.
|
Analisis
Kesalahan Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan
Linier Dua Variabel.
|
Luluk Ilmiyah, Sujoko Purnomo, Sizillia
Noranda
|
2018
|
-
|
Google
|
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/auladuna/article/view/105-115
|
7.
|
Analisis
Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Segiempat Berdasarkan Newman Error Analysis (NEA) Ditinjau
dari Kecerdasan Logis Matematis Siswa.
|
Kharisma Aulia, Dinawati Trapsilasiwi,
Titik Sugiarti
|
2018
|
Vol 9, No 1
|
Google Scholar
|
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/kadikma/article/view/8422
|
8.
|
Analisis
Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Persamaan Garis Lurus
Berdasarkan Analisis Newman.
|
Eri Sudiono
|
2017
|
Vol 5, No 3
|
Google Scholar
|
https://www.researchgate.net/publication/32836154_4ANALISIS_KESALAHAN_DALAM_MENYELESAIKAN_SOAL_MATEMATIKA_MATERI_PERSAMAAN_GARIS_LURUS_BERASARKAN_ANALISIS_NEWMAN
|
9.
|
Analisis
Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Kubus dan Balok
pada Siswa Kelas VIII SMP.
|
Cristine Magdalena
|
2020
|
Vol 3, No 1
|
Google Scholar
|
http://ejournal.ust.ac.id/index.php/CARTESIUS/article/view/795/pdf1
|
10.
|
Analysis
Of Students Errorr According To Newman In Solving Mathematics Problems Of
Algebra In The Form Of Story In Second Grade Of SMPN 1 Banda Aceh.
|
Johan Yunus, Bintang Zaura,
Yuhasriati.
|
2019
|
Vol. 02, No. 02
|
Google
|
http://journal.geutheeinstitute.com/index.php/JG/article/view/63
|
PEMBAHASAN
Kesalahan membaca
peserta didik dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika dari 10 artikel penelitian yang telah direview mendapatkan beberapa hasil,
diantaranya yaitu 60%
artikel menjelaskan dalam hasil
penelitiannya bahwa terdapat kesalahan membaca dalam menyelesaikan masalah soal
cerita matematika dan 40% artikel menjelasakan dalam hasil penelitiannya bahwa peserta didik
tidak melakukan kesalahan membaca dalam menyelesaikan masalah soal cerita
matematika. Kesalahan membaca yang dilakukan oleh peserta didik dalam
menyelesaikan masalah soal cerita matematika ini dibuktikan dengan hasil
penelitian Magdalena, (2020) menjelaskan bahwa Kesalahan
membaca yaitu kesalahan yang dilakukan peserta didik pada saat membaca soal.
Kesalahan membaca terjadi ketika peserta didik tidak mampu membaca kata-kata
maupun simbol yang terdapat pada soal, dari hasil perhitungan persentase
tingkat kesalahan adalah sebesar 20%. dilanjut dengan hasil penelitian Ilmiah, dkk (2018) menjelaskan bahwa kesalahan
yang dilakukan peserta didik adalah Tidak dapat membaca kata-kata yang diajukan
dalam soal, jika disajikan dalam betuk persentase maka kesalahan membaca yang
dilakukan peserta didik adalah 12,9% dan Fatahillah, dkk (2017) menjelakan bahwa persentase kesalahan yang dilakukan
oleh peserta didik sebesar 23,12%,
kesalahan
yang dilakukan peserta didik diantaranya adalah kesalahan membaca satuan,
simbol mata uang, nominal uang, dan kata-kata pada soal. Namun, hal ini
bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yusnia dan Fitriani
(2017) mengemukakan bahwa kesalahan pada tahap membaca adalah 0,00%, artinya
semua siswa dapat membaca soal dengan baik dan benar. Perbedaan hasil
penelitian ini dapat terjadi karena materi pada soal pemecahan masalah yang
diberikan serta subjek penelitiannya berbeda.
Berdasarkan fakta dan teori yang telah dijelaskan bahwa masih
terdapat kesalahan membaca yang dilakukan oleh peserta didik hal ini
dikarenakan siswa kurang mengerti makna dari suatu kata atau simbol yang
terdapat pada soal dan kurang teliti dalam membaca soal yang diberikan.
Kesalahan memahami peserta didik dalam
menyelesaikan masalah soal cerita matematika Sebesar 100% semua artikel mendapatkan
hasil bahwa terdapat kesalahan memahami yang dilakukan peserta didik dalam
menyelesaikan masalah soal cerita matematika. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian beberapa peneliti yaitu
Fatahillah, dkk, (2017) menjelaskan
hasil penelitiannya bahwa persentase kesalahan
memahami yang dilakukan oleh peserta didik sebesar 69,24%, kesalahan tersebut
diantaranya tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan, menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan tetapi
tidak tepat. Dengan tingginya persentase kesalahan memahami ini menunjukkan
bahwa pemahaman peserta didik masih rendah dalam memahami soal cerita
matematika. Hal ini sejalan dengan hasil penelitiannya Arumiseh, dkk, (2019) mengemukakan bahwa kesalahan
yang dilakukan peserta didik yaitu salah menuliskan apa yang diketahui dan
ditanyakan, jika disajikan dalam bentuk persentase maka kesalahan memahami yang
dilakukan peserta didik sebesar 90%. Dilanjutkan dengan hasil penelitian
Sudiono, (2017) menjelaskan bahwa kesalahan memahami sebesar 46,4% siswa yang
melakukan kesalahan, kesalahan tersebut yaitu siswa salah dalam hal mengetahui
hal apa yang ditanyakan pada soal.
Dari beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti diatas beserta
teori menjelaskan bahwa masih banyak peserta didik yang melakukan kesalahan
memahami dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika, hal ini terjadi
karena peserta didik tidak menuliskan hal apa yang diketahui dan ditanyakan
pada soal serta salah dalam menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan pada
soal sehingga peserta didik tidak dapat menyelesaikan permasalahan dengan
tepat.
Kesalahan transformasi peserta didik
dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika berdasarkan hasil
analisis 10 artikel, semua artikel mengemukakan bahwa terdapat kesalahan transformasi yang dilakukan
peserta didik dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika. Hal ini
dibuktikan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Halim dan Rasidah, (2019)
menjelaskan bahwa kesalahan transformasi yang dilakukan oleh peserta didik
yaitu kesalahan dalam menggunakan rumus untuk menyelesaikan permasalahan yang
terdapat dalam soal, persentase kesalahan transformasi sebesar 76,67%. Sejalan
dengan hasil peneltian yang dilakukan Magdalena, (2020) menjelaskan bahwa
Tingkat keslahan yang dilakukan siswa pada jenis kesalahan transformasi sebesar
79%, kesalahan tersebut yaitu siswa tidak mampu menentukan langkah-langkah
penyelesaian dengan mengombinasikan rumus-rumus yang seharusnya digunakan
untuk menyelesaikan permasalahan dalam soal. Dilanjutkan dengan hasil
penelitian Yunus, dkk, (2019)
menjelasan bahwa siswa
kurang paham dalam memilih pendekatan yang akan digunakan dalam menyelesaikan
masalah dan kelemahan kemampuan siswa dalam mengubah masalah cerita matematika
menjadi model matematika, jika disajikan dalam
bentuk persentase maka kesalahan transformasi yang dilakukan peserta didik
sebesar 38%. Berdasarkan teori dan fakta yang telah
dipaparkan diatas menunjukkan bahwa tingginya tingkat kesalahan transformasi
ini karena peserta didik salah dalam menggunakan rumus, tidak mampu menentukan
langkah-langkah penyelesaian, tidak dapat mengidentifikasi operasi atau metode
yang tepat untuk menyelesaikan soal dan lemahnya kemampuan siswa dalam mengubah
masalah cerita matematika menjadi model matematika.
Kesalahan keterampilan proses
peserta didik dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika Dari 10
artikel pada literature review, bahwa semua artikel terdapat kesalahan keterampilan proses yang
dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan masalah soal cerita matematika.
Penelitian Sudiono, (2017) menjelaskan bahwa kesalahan keterampilan proses yang
dilakukan peserta didik yaitu kesalahan dalam melakukan perhitungan sehingga tidak
dapat menyelesaikan permasalahan yang ada pada soal, persentase kesalahannya
sebesar 76,7%. Didukung dengan hasil penelitian Magdalena, (2020) menjelaskan
bahwa Tingkat kesalahan yang dilakukan siswa pada jenis
kesalahan keterampilan proses sebesar 81%, kesalahan tersebut yaitu Peserta
didik mampu memilih pendekatan yang harus ia lakukan untuk menyelesaikan soal,
tapi ia tidak mampu menghitungnya. Dengan tingginya persentase kesalahan
keterampilan proses ini menunjukkan bahwa keterampilan berhitung peserta didik
masih rendah dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Cahyono, (2017) menjelaskan bahwa tingkat
persentase kesalahan keterampilan proses sebesar 63,6%, kesalahan yang
dilakukan siswa meliputi kesalahan mengubah solusi yang diperoleh kedalam
bentuk kalimat sesuai dengan permasalahan nyata yang dikemukakan dalam soal,
kesalahan mengidentifikasi apa yang ditanyakan dalam soal menjadi sebuah
kesimpulan yang tepat, serta kesalahan tidak menuliskan kesimpulan dari solusi
yang dipeoleh. Dilanjutkan dengan penelitian Fatahillah, dkk, (2017) menjelaskan bahwa Persentase kesalahan keterampilan
proses sebesar 65,39%. Kesalahan tersebut diantaranya kesalahan menggunakan
aturan matematika, kesalahan proses perhitungan serta tidak melanjutkan proses
perhitungan. Berdasarkan fakta dan teori yang telah dijelaskan diatas ditemukan
bahwa tingginya persentase kesalahan keterampilan proses menunjukkan masih
banyak peserta didik yang melakukan kesalahan, diantara kesalahan-kesalahan
tersebut meliputi kesalahan dalam melakukan perhitungan, tidak melanjutkan
proses perhitungan dan rendahnya kemampuan peserta didik dalam menentukan
langkah berikutnya yang harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan pada
soal yang diberikan.
kesalahan penulisan
jawaban akhir peserta didik dalam menyelesaikan masalah
soal cerita matematika Sebesar 100% semua artikel mendapatkan hasil bahwa terdapat kesalahan
penulisan jawaban akhir yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan
masalah soal cerita matematika. Dalam penelitian Cahyono, (2017) menjelaskan bahwa
kesalahan penulisan jawaban akhir sebesar 50%, kesalahan yang dilakukan siswa
meliputi kesalahan mengubah solusi yang diperoleh ke dalam bentuk kalimat
sesuai dengan permasalahan nyata yang dikemukakan dalam soal, kesalahan
mengidentifikasi apa yang ditanyakan dalam soal menjadi sebuah kesimpulan yang
tepat, serta kesalahan tidak menuliskan kesimpulan dari solusi yang diperoleh.
Hal ini sejalan dengan penelitian Magdalena, (2020) menjelaskan bahwa
kesalahan penulisan jawaban akhir yang dilakukan peserta didik yaitu tidak
menentukan jawaban akhir dan tidak menuliskan kesimpulan, Kesalahan ini terjadi
disebabkan oleh kesalahan-kesalahan sebelumnya yang dilakukan oleh siswa.
persentase kesalahannya sebesar 71%. Dilanjutkan dengan penelitian Sudiono,
(2017) menjelaskan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa yaitu tidak mampu
membuat kesimpulan dari proses perhitungan yang telah dilakukannya, persentase
kesalahannya sebesar 87,9%. Berdasarkan fakta dan teori yang telah dijelaskan bahwa tingginya
persentase kesalahan penulisan jawaban akhir yang dilakukan peserta didik ini
menunjukkan peserta didik kurang teliti dalam mengubah hasil yang diperoleh
menjadi bentukkata-kata atau kalimat matematika, Kemampuan peserta didik dalam
memahami perintah dari soal masih kurang, sehingga menyebabkan kesalahan dalam menentukan
apa yang seharusnya disimpulkan, peserta didik kurang terbiasa dalam menuliskan
kesimpulan.
Alternatif solusi kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam
menyelesaikan masalah soal cerita matematika Dari 10 artikel penelitian
yang telah direview mendapatkan beberapa hasil, diantaranya yaitu 6 artikel menjelaskan dalam hasil penelitiannya solusi
yang ditawarkan oleh peneliti untuk mengurangi terjadinya kesalahan peserta
didik dalam menyelesaikan masalah cerita matematika diantaranya yaitu
Fatahillah, dkk, (2017) menawarkan Pemberian
Scaffolding dan bimbingan secara
teratur dengan cara memberikan latihan soal yang bervariasi kepada siswa serta
memberikan bimbingan untuk membantu mengembangkan kemampuan berpikir siswa.
Cahyono, (2017) menawarkan dengan memperbanyak latihan mengerjakan soal cerita,
membuat soal cerita dengan bahasa yang lebih komunikatif, dan menerapkan
pembelajaran kooperatif dalam mengerjakan soal cerita. Yusnia
dan Fitriyani, (2017) menawarkan dengan memperbanyak
latihan soal dan membiasakan untuk mengecek kembali jawaban sebelum dikumpulkan
dan membiasakan latihan menjawab soal cerita dengan memberikan satuan pada awal
hingga akhir penyelesaian serta pada penulisan jawaban akhir untuk menghindari
terjadi banyaknya kesalahan siswa dalam penulisan satuan di bagian
penyelesaian. Aulia, dkk,
(2018) menawarkan solusi bagi siswa sebaiknya sering
latihan mengerjakan soal cerita matematika, bagi guru sebaiknya memberikan
pembelajaran yang lebih baik untuk mengurangi tingkat kesalahan siswa. Magdalena, (2020) menawarkan solusi
Untuk meningkatkan kemampuan membaca, khususnya soal pada materi matematika,
sebaiknya siswa dibiasakan membaca contoh- contoh soal matematika sehingga
siswa tidak asing dengan simbol- simbol yang biasa dipakai dalam soal matematika. Yunus, dkk, (2019) menawarkan solusi bagi guru dalam memberikan soal hendaknya lebih banyak
masalah tentang kehidupan sehari-hari agar dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam menyelesaikan masalah matematika, bagi Siswa juga harus lebih serius
dalam mengikuti pembelajaran demi keberhasilan proses belajar mengajar. Dan terdapat 4 artikel tidak menawarkan solusi untuk mengurangi
kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik, diantaranya yaitu penelitian Halim
dan Rasidah, (2019), Arumiseh, dkk, (2019),
Ilmiah, dkk, (2018), Sudiono, (2017).
Berdasarkan analisis
umum kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan masalah soal
cerita matematika berdasarkan prosedur newman yaitu terdapat kesalahan membaca,
kesalahan memahami, kesalahan transformasi, kesalahan keterampilan proses, dan
kesalahan penulisan jawaban akhir. Adapun alternatif solusi yang harus guru
lakukan adalah guru sebaiknya
dalam proses pembelajaran melatih peserta didik untuk menyelesaikan soal cerita
matematika dengan langkah-langkah yang lengkap dan terstruktur, guru lebih
banyak memberikan latihan soal cerita matematika yang lebih bervariasi dari
soal yang sederhana hingga soal yang lebih kompleks serta pemberian scaffolding. Hal ini sejalan dengan
penelitian Fatahillah, dkk, (2017:
50) mengatakan bahwa hasil dari scaffolding yang diberikan kepada siswa menunjukkan bahwa sebagian
siswa dapat memperbaiki kesalahannya dan sebagian siswa masih melakukan
keslahan yang sama, namun tingkat kesalahan tersebut lebih rendah dari pada kesalahan sebelum
diberikan scaffolding.
KESIMPULAN
Dari keseluruhan pembahasan
yang sudah dipaparkan oleh peneliti, maka dapat ditarik kesimpulan umum
bahwa kesalahan-kesalahan yang dilakukan peserta didik
dalam menyelesaikan soal cerita matematika berdasarkan prosedur newman yaitu,
kesalahan membaca, kesalahan memahami, kesalahan transformasi, kesalahan
keterampilan proses, kesalahan penulisan jawaban akhir. Adapun kesalahan yang
banyak dilakukan oleh peserta didik dalam menyelesaikan soal cerita matematika
adalah pada tahap kelimat yaitu kesalahan penulisan jawaban akhir. diantara
kesalahan-kesalahan tersebut meliputi kesalahan mengubah solusi yang diperoleh
ke dalam bentuk kalimat sesuai dengan permasalahan nyata yang dikemukakan dalam
soal, kesalahan mengidentifikasi apa yang ditanyakan dalam soal menjadi sebuah
kesimpulan yang tepat, serta kesalahan tidak menuliskan kesimpulan dari solusi
yang diperoleh. Alternatif solusi
kesalahan yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan masalah soal cerita
matematika yaitu:
a. Pemberian
Scaffolding dan bimbingan secara
teratur dengan cara memberikan latihan soal yang bervariasi kepada siswa
sertamemberikan bimbingan untuk membantu mengembangkan kemampuan berpikir siswa.
b. Memperbanyak latihan
soal dan membiasakan untuk mengecek kembali jawaban sebelum dikumpulkan.
c.
Guru
dalam memberikan soal hendaknya memberikan lebih banyak masalah tentang
kehidupan sehari-hari agar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan
masalah matematika.
SARAN
1.
Bagi peserta
didik
Peserta didik hendaknya lebih sering mengerjakan
latihan soal cerita matematika dengan langkah-langkah penyelesaian yang
lengkapdan bertanya kepada guru apabila terdapat sesuatu yang belum dimengerti
dari materi maupun soal serta membiasakan mengecek kembali jawabannya mulai
dari awal sampai akhir.
2.
Bagi guru
Guru sebaiknya dalam proses pembelajaran melatih
peserta didik untuk menyelesaikan soal cerita matematika dengan langkah-langkah
yang lengkap dan terstruktur, yaitu dengan menuliskan apa yang diketahui dan
apa yang ditanyakan, memilih prosedur serta operasi hitung yang benar, serta
menuliskan jawaban akhir sebagai kesimpulan. Guru juga lebih banyak memberikan
latihan soal cerita matematika yang lebih bervariasi dari soal yang sederhana
hingga soal yang lebih kompleks.
3.
Bagi peneliti
selanjutnya
Hasil
penelitian studi literatur ini dapat dijadikan sumber kepustakaan bagi peneliti
yang ingin melakukan penelitian terkait Analisis
Kesalahan Siswa Berdasarkan Prosedur Newman,
selain itu diharapkan kepada peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian
secara langsung kepada responden.
DAFTAR
PUSTAKA
Arumiseh, Neni Eka dkk. 2019. Analisis Kesalahan Siswa
Menyelesaikan Soal Cerita Aritmatika Sosial Berdasarkan Newman’s Error Analysis
di SMP.(Online),(http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/36086),
diakses pada 28 Juli 2020.
Aulia, Kharisma dkk. 2018. Analisis Kesalahan Siswa
dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Segiempat Berdasarkan Newman Error
Analysis (NEA) Ditinjau dari Kecerdasan Logis Matematis Siswa.(Online), Vol.9
No.1: 106-115,(https://jurnal.unej.ac.id/index.php/kadikma/article/view/8422),diakses
pada 28 Juli 2020.
Cahyono, Niko Dodi.
2017. Analisis Kesalahan Jawaban Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi
Pecahan Berdasarkan Kategori Kesalahan Newman di SMP Negeri 2 Sawit.(Online),(http://eprints.ums.ac.id/55138/11/Pengesahan.pdf
), diakses pada 28 Juli 2020.
Fatahillah,
Arif dkk. 2017. Analisis Kesalahan Siswa
Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Berdasarkan Tahapan Newman Beserta
Bentuk Scaffolding Yang Diberikan.
Kadikma, (Online), Vol 8 No.1: 40-51,
(https://jurnal.unej.ac.id/index.php/kadikma/article/view/5229/3958), diakses
pada 28 Juli 2020.
Halim,
Fahmi Abdul., Rasidah, Nilta Ilmiyatul. 2019. Analisis Kesalahan Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Aritmatika Sosial Berdasarkan Prosedur Newman. Jurnal Pendidikan Matematika,
(Online), Vol.02 No.01: 35-44, (https://core.ac.uk/download/pdf/327233513.pdf),
diakses pada 15 Oktober 2019.
Ilmiyah, Lulukdkk.
2018. Analisis Kesalahan Peserta Didik dalam
Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linier Dua Variabel. Jurnal
Pendidikan Dasar Islam, (Online), Vol.5 No.1: 105-115, (http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/auladuna/article/view/105-115),
diakses pada 29 Juli 2020.
Magdalena,
Christine. 2020. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika
Materi Kubus dan Balok pada Siswa Kelas VIII SMP.
Jurnal Pendidikan Matematika,
(Online), Vol.3 No.1: 71-86, (http://ejournal.ust.ac.id/index.php/CARTESIUS/article/view/795/pdf1), diakses pada 29 Juli 2020.
Sudiono, Eri. 2017. Analisis Kesalahan
dalam Menyelesaikan Soal Matematika Materi Persamaan Garis Lurus Berdasarkan
Analisis Newman. Jurnal Pendidikan
Matematik, (Online),Vol.5 No.3: 295-302, (https://www.researchgate.net/publication/328361544_ANALISIS_KESALAHAN_DALAM_MENYELESAIKAN_SOAL_MATEMATIKA_MATERI_PERSAMAAN_GARIS_LURUS_BERASARKAN_ANALISIS_NEWMAN),
diakses pada 29 Juli 2020.
Undang-Undang
Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikannasional.PRINDONESIA. (Online),(https://www.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/UU20-2003-Sisdiknas.pdf),
diakses pada 3 Agustus 2020.
Yunus, Johan.,dkk.
2019.Analysis
Of Students Errorr According To Newman In Solving Mathematics Problems Of
Algebra In The Form Of Story In Second Grade Of SMPN 1 Banda Aceh.Jurnal Geuthee;Penelitian Multidsiplin,
(Online), Vol.02, No.02: 308-313, (http://journal.geutheeinstitute.com/index.php/JG/article/view/63), diakses pada 28 Juli 2020.
Yusnia, Desy.,
Fitriyani, Harina. 2017. Identifikasi Kesalahan
Siswa Menggunakan Newman’s Error Analysis (NEA) pada Pemecahan Masalah Operasi
Hitung Bentuk Aljabar. (Online),
78-83,(http://103.97.100.145/index.php/psn12012010/article/view/3047), diakses
pada 28 Juli 2020.